Advertisement

KISAH-kisah

Halaman ini berisi kisah--kisah religi yang mudah-mudahan dapat menggugah hati kita, sehingga kita dapat menjadikan pelajaran untuk kearah yang lebih baik.

 1. CERITA UMAR YANG MEMBUAT RASULULLAH TERTAWA DAN MENANGIS


Nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza, dilahirkan di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy. Ayahnya bernama Khaththab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu meru pakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal, karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara yang haq dan bathil.

Suatu ketika Rosululloh Saw berkumpul dengan para Sahabatnya, beliau bertanya kepada Para sahabatnya “Siapa diantara kalian yang bisa membuat aku tertawa “? Saya Ya rosul jawab Umar bin khatab. Kemudian Sahabat Umarpun memulai ceritanya.” Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku pernah Membuat Patung berhala dari Manisan , sewaktu aku lapar aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa.” Mendengar cerita Umar Rosululloh Saw Tertawa hingga kelihatan gigi grahamnya, Beliaupun bersabda” Dimana akal kalian waktu Itu ?” Umar Menjawab “Akal kami memang Jenius tapi waktu itu yang menciptakan alam menyesatkan kami”

Lalu Rasulullah berkata kepada Umar” Ceritakan kepadaku Hal yang membuat aku menangis”? Umarpun memulai ceritanya ” Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut kesuatu tempat, Tiba ditempat yang aku tuju aku mulai menggali sebuah lubang, setiap kali tanah yang aku gali mengenai bajuku ,maka anak perempuanku membersihkannya. Padahal dia tidak mengetahuinya seseungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup untuk persembahan berhala. Setelah selesai menggali lubang aku kubur anak perempuanku hidup-hidup . Mendengar cerita itu Meneteslah air mata rosululloh Saw begitupun dengan Umar menyesali perbuatan Jahiliyyahnya sebelum dia mengenal Islam.


2. Kisah Kecerdikan Syetan Menjerumuskan Ahli Ibadah

Dahulu hiduplah seorang ahli ibadah dari kalangan kaum Bani Israil. Orang tersebut bernama Barshish. Dia seorang ahli ibadah besar, tinggal di dalam sebuah Sinagog untuk menyembah Allah, tetapi ibadahnya lebih mendominasi ilmunya, padahal orang yang berilmu lebih ditakuti oleh syetan ketimbang seribu orang ahli ibadah.

Setelah dia menyembah Allah, bersujud kepadaNya dan banyak berzikir menyebut nama Allah, Allah bermaksud menguji iman dan keyakinannya.

Ia duduk di Sinagognya, lalu datanglah kepadanya sejumlah lelaki dari kalangan mujahidin Bani Israil. Mereka berkata:" Hai Barshish, sesungguhnya kami bermaksud pergi jihad di jalan Allah, sedang kami mempunyai seorang saudara perempuan yang tinggal di rumah kami disebelah sinagogmu. Dia tidak ada temannya sesudah Allah, kecuali hanya engkau. Oleh karena itu kamu harus menjaganya sampai kamu kembali dari jidah." Barshish menjawab:" Ini merupakan suatu kehormatan bagiku. Aku terima hal ini dengan senang hati."

Mereka pun berangkat berjihad di jalan Allah dan Barshish tinggal di dalam sinagognya menyembah Allah. Selanjutnya datanglah syetan kepadanya dan berkata:"Hai Barshish, sesungguhnya wanita ini berada dalam jaminanmu. Dia adalah wanita muda yang berada dalam perlindunganmu. Jika engkau biarkan , barangkali dia merasa kesepian. Sebaiknya engkau julurkan kepalamu setiap pagi hari, lalu engkau ucapkan salam kepadanya. itu sama sekali tidak akan membahayakanmu, karena dia seorang wanita yang memakai hijab." Barshish pun menerima saran setan, lalu dia mengulurkan kepalanya dan mengucapkan salam kepada wanita itu. Setan datang lagi untuk kedua kalinya, lalu berkata:"Sebaiknya engkau tinggal di sebelah rumahnya agar dia tidak didatangi oleh lelaki lain atau ditakut-takuti oleh jin yang jahat." Barshish turun dan tinggal disebelah rumahnya tanpa melihatnya.

Setan datang lagi untuk ketiga kalinya, lalu berkata: " Sesungguhnya dia adalah seorang gadis yang asing lagi kesopanan: keluarganya keluar untuk jihad, maka tiada seorang pun yang menghiburnya atau mengajak ngobrol." Barshish pun dan turun dan menhiburnya serta mengajaknya ngobrol, sedang gadis itu memakai hijab.

Setan datang lagi untuk keempat kalinya dan berkata: "Engkau adalah orang yang alim, cerdas lagi terpelihara oleh Allah dan setan takut kepadamu, maka mendekatlah kamu kepadanya dana ciumlah dia." Akhirnya Barshish terjerumus ke dalam perbuatan keji(zina) dan perempuan itu pun mengandung.

Setelah wanitya itu mengandung, setan berkata kepada Barshish: "Apabila saudara-saudara lelakinya datang dan mereka melihat kemungkaran ini, dia akan menceritakan kepada mereka kejadian yang dialaminya denganmu dan orang-orang akan menuduhnmu sebagai pelakunya, maka harga dirimu jatuh di mata mereka. Sebaiknya kamu bunuh saja dia, karena hal ini lebih baik bagimu."

Akhirnya Barshish membunuhnya dan menggali kuburan di dalam rumah wanita itu, lalu menguburkannya.
tidak lama kemudian , datanglah saudara-saudara lelaki wanita itu dari jihad dan mereka bertanya:"Dimanakah saudara perempuan kami?" Barshish menangis dan menyesal. Dia mengeluarkan air mata buayannya secara pura-pura demi harga dirinya, lalu menjawab:" Dia sakit keras lalu meninggal. Dia adalah seorang wanita yang zuhud dan ahli ibadah. Aku kebumikan dia sesudah mendo'akannya."

Mendengar berita itu, mereka menangisi kematian saudara perempuan mereka dan percaya kepada berita barshish itu. Mereka pun tidur malam.

Setan datang kepada saudara tertuanya dan menceritakan kepadanya bahwa sebenarnya Barshish telah berbuat mesum dengannya lalu membunuhnya.

Setan datang kepada saudara yang kedua dan ketiganya dalam mimpinya masing-masing, lalu menceritakan kepada keduanya sebagaimana yang telah ia ceritakan kepada saudara tertua mereka.

Keesokan harinya mereka menceritakan mimpinya masing-masing, lalu mereka sepakat untuk membalas Barshish ata perbuatannya terhadap saudara perempuan mereka. Mereka berangkat dan membongkar kuburan yang telah ditunjukan oleh setan kepada mereka. ternyata mereka menjumpainya dalam keadaan telah hamil dan mati karena terbunuh.

Setan pun datang kepada Barshis: "Hai barshis, tiada yang dapat menyelamatkanmu, kecuali jika kamu mau bersujud kepada sekali agar aku bisa melindungimu." Akhirnya, Barshish kafir kepada Allah dan mau sujud kepada setan sekali sujud.
Selanjutnya, mereka membunuhnya dan menyalibnya.

( Cerita ini dikutip dari buku "Cambuk Hati" karya Aid AlQarni, diketengahkan oleh Thabari dalam kitab Tafsirnya dan juga Tafsir Ibnu Katsir)


3. Kisah Orang Yang Lumpuh Karena Tidak Berdiri Ketika Membaca Maulid

Dalam sebuah kitabnya berjudul الهدي التام في موارد المولد النّبّوي وما اعتيد فيه من القيام, Al-‘Allamah asy-Syeikh Muhammad ‘Ali bin Hussin bin Ibrahim al-Maliki al-Makki menyebut:



Diceritakan oleh as-Sayyid ‘Alawi al-Maliki, bahwasanya ayahnya al-Marhum as-Sayyid ‘Abbas al-Maliki رحمه الله [1] memberitahunya: Bahwasanya dia (Sayyid ‘Abbas) telah menghadiri sambutan Maulid Nabi صلى الله عليه وآله وسلم di malam maulidnya Nabi صلى الله عليه وآله وسلم di Baitul Maqdis. Di dalam majlis itu dibacakan Maulid al-Barzanji. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang beruban berdiri dengan penuh adab dari mula sehingga akhir majlis. Tatkala beliau bertanya mengapa dia berdiri sedangkan usianya telah lanjut, maka dia menjawab, sesungguhnya dahulu dia tidak berdiri ketika disebut tentang kelahiran Nabi صلى الله عليه وآله وسلم, dan dia beriktikad bahwasanya ianya adalah bid’ah yang buruk. Maka satu malam dia telah bermimpi dia berserta dengan para jemaah yang bersedia untuk menyambut Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Maka tatkala muncul atas mereka Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم yang mempunyai rupa paras seumpama bulan, mereka lalu berdiri sekeliannya menyambutnya صلى الله عليه وآله وسلم, namun dia tidak mampu untuk berdiri, lantas berkata baginya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم: Engkau tidak akan mampu untuk berdiri. Maka tidak terjaga dia dari tidurnya melainkan dalam keadaan lumpuh dan berkekalan keadaannya itu selama setahun. Maka dia bernazar, seandainya Allah menyembuhkannya dari penyakitnya itu, dia akan berdiri dari awal pembacaan maulid sehingga ke penghujungnya. Maka Allah menyembuh dia dari penyakitnya itu. Dan setelah itu sentiasalah dia berdiri tatkala dibacakan maulid bagi memenuhi janji nazarnya bagi membesarkan Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم.


4. GAJI PAPA BERAPA...???
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.
Tidak seperti biasanya, Sarah, putra pertamanya yang baru duduk di kelas 3 SD membukakan pintu untuknya.
Nampaknya Sarah sudah menunggu cukup lama.
“Sarah… kok belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika

Andrew pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, “Aku nunggu Papa pulang…… soalnya aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”
“Ah enggak…. Sarah pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri………
Setiap Hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-…..Setiap bulan rata-rata dihitung 22 Hari kerja, Sabtu dan Minggu libur, tapi kadang Sabtu Papa masih lembur.
Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”
Sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televise, Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar…..
Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian,
Sarah berlari mengikutinya. “Kalo satu Hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew..
Tetapi Sarah tidak beranjak.
Sambil menunggu Papanya berganti pakaian…Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek, mau mandi dulu. Tidurlah”.
“Tapi Papa…” Sarah agak mendesak.
Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Sarah.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya.
Anak kesayangannya itu belum tidur…. didapati Sarah sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” kata Andrew
“Papa…… Sarah enggak minta uang. Aku hanya pinjam.
Nanti Sarah akan kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.
“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga.
Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku hanya Ada Rp. 15.000,-
tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- jadi setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-.
Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Sarah polos.
Andrew pun terdiam…….ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya Sarah erat-erat dengan perasaan haru.
Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya....!!!