ﺍﷲ
ﻻ ﺍﻠﻪ ﺍﻵ ﻫﻮ ﺍﻠﺤﻲﺍﻠﻗﻴﻭﻢۚ ﻻ ﺘﺄﺨﺬﻩ ﺴﻧﺔ ﻭﻻﻧﻭﻢۗ ﻠﻪ ﻤﺎﻔﻰ ﺍﻠﺴﻤﻮﺍﺖ ﻮﻤﺎ ﻔﻰﺍﻻﺭﺽۗ
ﻤﻦ ﺬﺍﺍﻠﺬﻱ ﻴﺸﻔﻊ ﻋﻧﺪﻩ ﺍﻻ ﺑﺎﺬﻧﻪۗ ﻴﻌﻟﻡ ﻤﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻴﺪﻴﻬﻡ ﻮﻤﺎ ﺨﻟﻔﻬﻡ ﻮﻻ ﻴﺤﻴﻄﻮﻦ
ﺒﺸﻴﻰﺀ ﻤﻦﻋﻟﻤﻪ ﺍﻵ ﺒﻤﺎ ﺷﺎﺀۚ ﻮﺴﻊ ﻜﺮﺴﻴﻪ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺖ ﻮﺍﻻﺮﺽۚ ﻮﻻ ﻴﺅﺪﻩ ﺤﻔﻈﻬﻤﺎ
ﻮﻫﻮﺍﻠﻌﻠﻲ ﺍﻠﻌﻆﻴﻡ
“
Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qoyyuumu Laa Ta’khudzuhuu Sinatun
Wa Laa Naumun Lahuu Maa Fis Samaawaati Wa Maa Fil Ardhi Man Dzal Ladzii
Yasyfa’u ‘Indahuu Illaa Bi_Idznihii Ya’lamu Maa Baina Aidiihim Wa Maa
Kholfahum Wa Laa Yuhiithuuna Bisyai_in Min ‘Ilmihii Illaa Bimaa Syaa_a
Wasi’a Kursiyyuhus Samaawaati Wal Ardho Wa Laa Ya_uduhu Hifzhuhumaa
Wahuwal ‘Aliyyul ‘Azhiim “.
Artinya
: “ Allaah tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup Kekal lagi terus
menerus mengurusi makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur,
kepunyaannya apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi, siapakah
yang dapat memberi syafa’at disisi Allaah tanpa seizin-Nya ? Allaah Maha
Mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang ada dibelakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ‘ilmu Allaah melainkan
sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya, kursi Allaah meliputi langit dan
bumi dan Allaah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allaah Maha
Tinggi lagi Maha Agung “.
Keterangan :
Menurut
riwayat Bukhari yang bersumber dari Abu Hurairah, bahwa pada suatu hari
Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wa Sallam telah mengutus
Abu Hurairah untuk mengelola zakat pada Bulan Ramadhan. Tiba-tiba
datanglah seorang laki-laki mengambil segenggam makanan, lalu orang itu
dipegang oleh Abu Hurairah seraya berkata : “ Sungguh kamu akan
kulaporkan kepada Rasuulullaah “. Dengan ketakutan orang itu berkata : “
Sungguh aku adalah orang yang sangat miskin dan mempunyai keluarga yang
banyak, karena itu aku sangat membutuhkan makanan “. Mendengar ucapan
yang bernada kasihan itu, akhirnya Abu Hurairah melepaskannya.
Dan
pada pagi harinya Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wa Sallam
bertanya : “ Wahai Abu Hurairah apa yang dibuat oleh tawananmu tadi
malam ? “. Abu Hurairah menjawab : “ Wahai Rasuulullaah, ia
mengeluh sangat membutuhkan makanan karena ia telah mempunyai keluarga
yang banyak, oleh sebab itu aku kasihan kepadanya, lantas ia aku
lepaskan “. Kemudian Beliau bersabda : “ Sesungguhnya ia telah
mendustaimu dan ia akan datang lagi “. Abu Hurairah pun percaya bahwa ia
akan datang lagi. Karena Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wa
Sallam telah mengatakan hal itu kepadanya. Kemudian ia berjaga-jaga
dengan penuh waspada.
Kemudian
orang itu datang lagi dan mengambil segenggam makanan, lalu Abu
Hurairah menangkapnya seraya berkata : “ Sungguh kamu akan aku laporkan
kepada Rasuulullaah “. Orang itu berkata dengan nada ketakutan : “
Maafkan aku, karena sesungguhnya aku adalah orang miskin lagipula
mempunyai keluarga yang banyak dan aku berjanji aku tidak akan
mengulangi perbuatan ini lagi ”. Mendengar ucapan yang penuh haru itu,
Abu Hurairah merasa kasihan yang akhirnya orang itupun ia lepaskan
kembali.
Pada
pagi harinya Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wa Sallam
datang kepada Abu Hurairah seraya bertanya : “ Wahai Abu Hurairah apa
yang diperbuat oleh tawananmu tadi malam ? “. Lalu Abu Hurairah menjawab
: “ Wahai Rasuulullaah ia mengeluh minta dikasihani, lagi pula ia
mempunyai keluarga yang banyak oleh sebab itu aku merasa kasihan
kepadanya, lantas ia aku lepaskan “. Beliau bersabda : ” sesungguhnya ia
telah mendustaimu dan ia akan kembali lagi “. Kemudian Abu Hurairah
menjaganya benar-benar untuk yang ketiga kalinya.
Tiba-tiba
orang itu muncul lagi dengan mengambil segenggam makanan, lalu orang
itu ditangkap oleh Abu Hurairah seraya ia berkata : “ sungguh kamu akan
aku laporkan kepada Rasuulullaah. Ini adalah perbuatanmu yang ketiga
kalinya dimana kamu berjanji tidak akan mengulanginya lagi tapi ternyata
kamu datang lagi dan mengulangi perbuatanmu ”. Orang itu berkata : “
Maafkan aku, sesungguhnya aku ingin memberi tahu kepadamu tentang
beberapa kalimat yang mana Allaah Memberi Manfa’at kepadamu dengannya “.
Abu Hurairah bertanya : “ Kalimat-kalimat apakah itu ? “. Lalu orang
itu menjawab : “ Apabila kamu hendak tidur maka bacalah Ayat Kursiy yang
berbunyi : “ Allaahu Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qoyyuumu”
samapi akhir ayat (lihat apa yang tertera diatas). Seandainya kamu
membacanya niscaya Allaah selalu memberi perlindungan. Dan syetan tidak
akan datang kepadamu hingga waktu pagi “. Kemudian orang itu pun
dilepaskan oleh Abu Hurairah.
Dan
pada pagi harinya Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wa Sallam
datang lagi kepada Abu Hurairah seraya bertanya : “ Wahai Abu Hurairah
apa yang diperbuat oleh tawananmu tadi malam ? “. Lalu Abu Huarairah
menjawab : “ Wahai Rasuulullaah ia telah memberi tahu kepadaku tentang
beberapa kalimat yang mana Allaah memberi manfa’at kepadaku dengan
bebrapa kalimat itu, karena itu ia kulepaskan “. Beliau bertanya : “
Kalimat-kalimat apakah itu ? “. Abu Hurairah menjawab : “ Apabila kamu
hendak tidur, maka bacalah ayat kursi dari awal sampai akhir, yaitu ayat
: “ Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qoyyuum
“. Dan ia berkata pula kepadaku : “ Niscaya Allaah selalu memberi
perlindungan kepadamu dan syetan tidak akan datang kepadamu hingga waktu
pagi “. Kemudian Beliau bersabda : “ Sesungguhnya ia telah berkata
benar kepadamu walaupun ia adalah pendusta. Dan tahukah kamu siapakah
yang datang kepadamu selama tiga malam berturut-turut itu wahai Abu
Hurairah ? “ Abu Hurairah menjawab : “ Wahai Rasuulullaah, aku tidak
tahu “. Beliau menjelaskan : “ Itu adalah Iblis “.
0 comments:
Post a Comment