Do’a ismul a’zhom penyembuh kegundahan & kegelisahan hati
ﻴﺎ ﺤﻠﻴﻡ ﻴﺎﻋﻠﻴﻡ ﻴﺎﻋﻠﻲ ﻴﺎﻋﻇﻴﻡ
“ Yaa Haliimu Yaa ‘Aliimu Yaa ‘Aliyyu Yaa ‘Azhiimu “.
Artinya : “ Ya Allaah Tuhan Yang Maha Kasih Sayang, yang Maha Mengetahui dan Maha Tinggi lagi Maha Agung “.
Keterangan :
Pada
suatu hari Muthrib Bin Abdullah Bin Mash’ab Al-Madani pergi berkunjung
kerumah Khalifah Al Manshur. Muthrib mengetahui kalau raut muka khalifah
terlihat murung, mungkin karena ada sesuatu yang menimpa dirinya.
Sebelum Muthrib mengucapkan sepatah kata,
khalifah berkata : “ Wahai saudaraku Muthrib, aku telah berhari-hari
ditimpa kegundahan dan aku tidak dapat menghilangkannya dengan segera”.
Muthrib menjawab : “ Wahai Amirul Mu’miniin, Muhammad Bin Tsabit pernah
bercerita kepadaku, bahwa salah seorang penduduk bashrah telah ditimpa
mushibah, menderita sakit telinga beberapa hari lamanya yang menyebabkan
dia tidak bisa tidur. Hasan Bashri berkata kepada sipenderita itu : “
bacakanlah ‘Ismul A’zhom’ yang selalu menjadi ‘amalan sehari-hari ‘Ula
bin Khadrami. Ia pernah berada dalam kesulitan, yaitu pernah kehabisan
air ditengah-tengah padang pasir. Dan ia pernah hendak menyeberangi laut Bahrain
bersama kudanya ketika dalam peperangan, sedangkan kapal dan alat
penyeberangannya tidak ada pada saat itu ia bersama Abu Hurairah.
Mendengar cerita Muthrib yang begitu
menarik, khalifah berkata : “ Hai Muthrib, teruskanlah ceritamu itu
“.Lalu Muthrib meneruskan ceritanya, bahwa ketika ‘Ula bin Khadrami
sedang dalam perjalanan ditengah-tengah padang
pasir, ia kehabisan air sehingga hampir saja ia mati karena kehausan.
Lalu ia mengerjakan shalat 2 rakaat lalu dibacanya kalimat yang tersebut
diatas. Akhirnya tidak berapa lama kemudian mendungpun datang yang
disusul dengan turun hujan yang deras tercurah dari langit. ‘Ula bin
Khadrami minum sepuas-puasnya serta mengisi kantong kulitnya dengan air
hujan untuk bekal melanjutkan perjalanannya.
Lalu Muthrib melanjutkan ceritanya, bahwa ketika ‘Ula bin Khadrami hendak menyeberangi laut Bahrain,
iapun mengerjakan sholat 2 rakaat kemudian membaca kalimat tersebut
beberapa kali. Lalu dikendarailah kudanya itu. Tanpa ragu-ragu
diseberangilah laut Bahrain yang luas itu bagaikan berjalan diatas tanah, hingga ia selamat sampai keseberang ”.
Sementara khalifah yang sangat tertarik mendengarkan cerita ini, lalu bertanya :
“
Bagaimana dengan seorang laki-laki yang menderita sakit telinga tadi ?
“. Muthrib menjawab seraya melanjutkan ceritanya, bahwa lelaki itu
membaca terus kalimat tersebut dengan tidak henti-hentinya serta
berharap agar Allaah menyembuhkan penyakitnya itu. Tiba-tiba pada suatu
hari lelaki itu dikejutkan seolah-olah ada sesuatu yang keluar dari
dalam telinganya kemudian terbang. Sejak saat itu dia sembuh dari sakit
telinga yang dideritanya.
Adapun khalifah setelah mendengar cerita
itu lalu memohon diri kapada Muthrib masuk kekamar ibadahnya. Tidak
beberapa lama kemudian ia keluar dengan raut muka yang berseri-seri dan
wajah yang tampak gembira seraya berkata : “ Hai Muthrib Allaah telah
menghilangkan kegundahanku berkat do’a ‘Ula bin Khadrami itu. Sejurus
kemudian khalifah mengajak Muthrib makan bersama sebagai tanda rasa
bersyukur kepada Allaah Subhaanahu Wa Ta’aala dengan hilangnya
kegundahan dan kegelisahan yang mencekam dirinya.
0 comments:
Post a Comment